Mewakili Dewan Komisaris Perseroan, Frederikus Saud Tamba Tua mengatakan Direksi telah melaksanakan tata kelola dan operasional Perseroan secara aktif dan menyeluruh. Pada tahun 2022, Direksi memiliki fokus strategis dalam menjalankan operasional dengan beroperasinya tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim, stasiun muat Gunung Megang milik Perseroan, serta Container Yard (CY) 3B Stasiun Simpang milik Perseroan. Pencapaian kinerja baik tahun 2022 memberikan stimulus semangat untuk terus optimis mewujudkan pengembangan usaha secara lebih kuat dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Perseroan, Tony Saputra, juga menyampaikan saat ini Perseroan masih fokus melakukan ekspansi dengan membangun hauling road untuk memberikan pelayanan jasa logistik batubara yang seamless di Sumatera Selatan. Walau demikian, Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen dengan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan ke depannya.
“Pada tahun 2022, Perseroan telah mencapai target dengan sangat baik saat perekonomian dunia dan Indonesia masih belum pulih seutuhnya. Pada tahun ini, Manajemen Perseroan optimis untuk meningkatkan kinerja keuangan di tengah normalisasi harga batubara dengan pertumbuhan volume batubara yang masih tumbuh untuk mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi. Hingga periode Mei 2023, volume bongkaran kereta dan muatan tongkang telah tercapai masing-masing sebesar 41,8% dan 33,9% dari target tahun ini. Dari segmen penjualan batubara, volume penjualan batubara telah tercapai sebesar 35,9% dari target tahun ini," kata Tony dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (20/6/2023).
Direktur Keuangan Perseroan, Vincent Saputra juga menambahkan untuk memastikan ekspansi berjalan dengan baik, Perseroan masih mengalokasikan sebagian besar laba bersih usaha untuk dana cadangan dan laba ditahan.
Berdasarkan hasil RUPST Perseroan, dari total laba bersih tahun 2022, sebesar Rp82,5 miliar dialokasikan untuk dana cadangan dan Rp275,8 miliar dialokasikan untuk laba ditahan. Alokasi dana tersebut masih dapat mendanai belanja modal Perseroan tahun 2023 yang ditargetkan sebesar Rp350 miliar.
Selain dari pendanaan internal, Perseroan masih terbuka untuk peluang pendanaan dari eksternal ke depannya.
(Zuhirna Wulan Dilla)