Unit cloud menghadapi masalah yang lebih mendesak dibandingkan pembatasan ekspor Amerika. Meski, pembatasan ekspor ini merugikan dalam menyediakan produk terkait kecerdasan buatan karena mereka memerlukan chip untuk mengolah data.
Para eksekutif Alibaba mengatakan, bahwa mereka memprioritaskan layanan cloud publik yang lebih mudah untuk ditingkatkan dibanding proyek independen yang tengah dilakukan oleh Cloud Intelligence Group.
Ahli Strategi Sekuritas Everbright Securities Kenny Ng mengatakan, bahwa ada kemungkinan investor akan menunggu beberapa kuartal lagi untuk menilai kembali prospek unit cloud. Pada kuartal kedua, bisnis cloud hanya tumbuh 2 persen dari tahun ke tahun menjadi USD3,8 miliar. Sementara, pendapatan seluruh grup meningkat 9 persen menjadi USD30,8 miliar.
Alibaba mengumumkan, bahwa pembayaran dividen tahunan pertamanya berjumlah sekitar USD2,5 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)