Sehingga defisit APBN diperkirakan akan mencapai 2,78 persen dari PDB, lebih besar daripada target 2,53 persen dari PDB. Selain itu pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tumbuh 4,8 persen-5,0 persen, di bawah target 5,2 persen.
Di sisi lain, laporan keuangan beberapa bank BUMN yang mencatatkan penurunan laba per Mei 2025 menjadi salah satu alasan yang memicu investor melakukan profit taking. Selain itu, disinyalir investor cenderung melakukan trading jangka pendek, menjelang masa penawaran IPO yang masif.