Kecuk memaparkan, terjadi pergeseran konsumsi Premium kepada Pertalite meskipun bukan fenomena yang baru. Saat ini Pertalite memiliki bobot 43% sementara Premium 32%. Pertamax memiliki bobot kecil dalam kelompok bensin, yaitu sebesar 23%.
"Memang harus diakui kalau porsi Pertalite memang naik, dan porsi Premium agak turun jadi komposisinya," jelas dia.
Akan tetapi, Kecuk meyakini apabila pemerintah dapat menjaga pasokan premium maka kontribusi bensin terhadap inflasi masih tetap terjaga.
Baca Juga: BPS: Inflasi Maret 2018 Sebesar 0,20%
Di samping itu, Kecuk menilai kenaikan BBM non subsidi adalah kewajaran, sebab PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian terhadap harga minyak dunia yang naik, sementara target dalam APBN hanya sebesar USD48 per barel.