"Kita petakan kembali agar ada keseimbangan distribusi. Garam murah tapi transportasinya mahal," ungkap Safri melalui telekonferensi pada Minggu (31/5/2020).
Baca juga: 2,2 Juta Ton Garam Impor Sudah Masuk ke Indonesia, Mau Ditambah?
Sedangkan cost yang dikeluarkan untuk produksi garam, lanjut Safri, kita bandingkan dengan cost yang dibutuhkan untuk impor garam jauh berbeda.
"Kita juga perhitungkan cost. Kalau impor masuk ke pelabuhan manapun harganya sama. Tapi kalau produksi garam sendiri kita butuh biaya besar untuk logistik," papar Safri.