Lokasi minimarket kian dekat dengan kawasan perumahan dan sekolah. “Generasi muda dapat membeli dan mengonsumsi minuman beralkohol dengan mudah,” ujar Srie Agustina, Direktur Jenderal Perdagangan Domestik.
Jaringan minimarket seperti 7-Eleven menarik kaum muda untuk nongkrong, dan mereka tidak terlalu mencemaskan larangan karena hanya 5 persen dari penjualannya berasal dari minuman beralkohol.
Namun, sejumlah peritel setempat dan pedagang kecil menentang aturan kementerian, khususnya mereka yang terdapat di Bali.
Beberapa analis memandang larangan sebagai tanda bangkitnya pengaruh kelompok Islam konservatif dalam percaturan politik lokal.
Di sejumlah tempat, pedagang dan petani kecil mengeluhkan bahwa maraknya minimarket menghancurkan penghidupan mereka, ujar Michael Buehler, dosen politik bandingan dari University of London School of Oriental and African Studies.